Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

DIFERENSIASI PRASMANAN

    DIFERENSIASI PRASMANAN istilah itu yg saya gunakan. Terinspirasi dari closing statement dari pak @pakagus_berbagi *bapak ibu guru saja suka prasmanan, apalagi murid*

    DIFERENSIASI PRASMANAN

    DIFERENSIASI PRASMANAN

    DIFERENSIASI PRASMANAN

    Diferensiasi masih menjadi kesulitan tersendiri buat bapak ibu guru dalam tataran implementasinya. Ada yg beranggapan diferensiasi itu harus perkelompok yg sama misalkan dalam satu kelas murid langsung dipetakan menjadi 3 kelompok visual, auditory, kinestetik, ataupun low, middle, dan high. Dan diberikan bahan ajar maupun asesment yg sesuai dengan kelompok tersebut. Padahal bisa jadi murid yg hasil tesnya kinestetik lebih nyaman untuk menggunakan infografis yg diberikan kepada kelompok visual. 

    Di Konsep Diferensiasi prasmanan ini, bahan ajar yg sudah dibuat berdasarkan 3 gaya belajar di letakkan di meja dan murid bebas memilih media ajar yg nyaman untuk dirinya dan sesuai dengan kebutuhannya.

    Betul kata pak @bukik gaya belajar pada tataran pelaksanaannya tidak terlalu penting, karena nyatanya banyak yg terjebak pada pengelompokan statis. Untuk saya penting bukan hanya digunakan sebagai strategi tapi bagaimana meningkatkan EMPATI SAYA KEPADA MURID. Sehingga saya tidak mengukur kemampuan saya dengan kemampuan murid yg secara kodrat sangat jauh perbedaannya.

    Di modul DIFERENSIASI PEMBELAJARAN MERDEKA BELAJAR @kampusgurucikal strategi ini di sebut dengan MENU BELAJAR.

    Semoga penjabaran saya ini dapat lebih membuka wawasan teman-teman guru dalqm menerapkan diferensiasi.

    Tengkiu  @missmetalguru reviewnya semalam 😘

    Sumber Informasi:

    Related Posts

    Post a Comment for "DIFERENSIASI PRASMANAN"