Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PROF. AGUNG SUMBER INSPIRASIKU by PROF. RUSLAN

    PROF. AGUNG SUMBER INSPIRASIKU BY PROF. RUSLAN

    PROF. AGUNG SUMBER INSPIRASIKU by PROF. RUSLAN
    sumber Photo: File docx (Bapak Prof. Ruslan)

    Di awal tulisan ini, sebagai murid menuliskan kesan khusus kepada beliau sebagai sumber inspirasi sekaligus sebagai guru dan motivator. Prof. Agung di mata muridnya ini sebagai guru yang menyenangkan.

    Menyenangkan, Prof. Agung di dalam setiap perkuliahan, pembimbingan atau diskusi, selalu mengambil hati mahasiswa yang dibimbing. Gambaran menyenangkan ini teringat kesan pertama sosok seorang Dosen yang baru pulang dari Amerika pada saat itu Prof. Agung dengan kemeja lengan panjang berwarna orange lembut yang dilipat sampai siku memberi kuliah pertama kali di mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika S1 Angkatan 1979 pada mata kuliah Statistika Dasar, beliau menyampaikan materi perkuliahan dengan sedikit humor dan tidak terlalu tegang, yang terkesan pada saat itu adalah diakhir kuliah beliau menyampaikan kepada kami semua mahasiswa yang ikut mata kuliah tersebut bahwa minggu depan “kalau tidak hujan kita tidak kuliah, tapi kalau hujan kita kuliah” serentak kami mahasiswa bertanya-tanya dalam hati kenapa dan ada apa?  Biasanya kalau hujan tidak kuliah karena kampus Gedung H waktu itu selalu banjir pada saat musim hujan tiba, pertanyaan dalam hati itu terjawab dengan menengok hobi sosok Prof. Agung yang senang bermain Tennis Lapangan, kalau sore dan tidak hujan beliau bermain tennis. Menyenangkan juga tergambar tidak hanya pada mahasiswa bimbingannya, namun beliau terkesan menyenangkan pula pada mahasiswa yang lain, kesan menyenagkan ini sewaktu saya bimbingan di Universitas Indonesia (UI) Depok, sering jika saya ke UI Depok teman-teman mahasiswa ikut sama saya dan turut bertanya dan berkonsultasi sama Prof. Agung, beliau dengan ikhlasnya membimbing, memberi saran-saran dan bahkan mengajak untuk dilanjutkan bimbingan di Ari Suta Center. Tidak hanya itu yang paling terkesan pada teman-teman saya jika diakhir diskusi atau pembimbingan semua mahasiswa yang ada pada saat bimbingan diajak selalu ke Kantin UI, sehingga teman-teman yang bukan bimbingan beliau selalu mengajak saya ke UI untuk bimbingan ke Prof Agung. Apa yang saya ungkapkan di atas sosok Prof. Agung di mata saya memberi kesan dan inspirasi kepada saya bahwa beliau sangat dan mau memahami keinginan mahasiswa, beliau juga selalu menampakkan keterbukaannya dan keikhlasannya. 

    Ada bentuk atau cara beliau membimbing penulisan tugas akhir mahasiswa yang tidak bisa saya lupakan dan selalu teringat, terkesan dan terinspirasi bagi saya. Sosok Prof. Agung saat melakukan pembimbingan pada mahasiswa, beliau selalu menawarkan, menginginkan, dan mencoba  (“memaksakan”) untuk menanamkan konsep-konsep baru atau ide-ide baru yang beliau pikirkan secara spontanitas dan faktual kepada mahasiswa yang dianggap mampu dan dapat mengembangkan konsep-konsep atau ide-ide baru beliau tersebut. Cara beliau tersebut juga dikenakan kepada saya sewaktu mengembangkan konsep Variabel Laten dalam hal pengembangan instrumen dan penerapan statistik multivariat dalam Disertasi saya, beliau terus-terus-terus dan terus menambah konsep-konsep baru dan pemikiran-pemikiran baru yang faktual dan aktual buat saya disetiap kali saya berkonsultasi. Pada saat itu saya bisa memahami dan sadari bahwa Prof. Agung tidak akan memberi beban kepada saya kalau saya tidak mampu dan ini semua saya lakukan dengan penuh keseriusan dan semua ini memberi gambaran buat saya bahwa sosok Prof. Agung selalu memahami kemampuan mahasiswanya, kalau mahasiswa mampu beliau akan terus-terus- terus dan terus memberi konsep-konsep baru atau ide-ide baru. 

    Berkat bentuk dan cara pembimbingan beliau tersebut saya terinspirasi dan mewuujudkan dalam pidato ilmiah saya yang berjudul Pengukuran Variabel Laten dalam Analisis Kebijakan. Dalam naskah pidato saya itu ada beberapa pernyataan yang saya lontarkan tentang pengukuran variabel hasil belajar matematika, secara teoritis variabel tersebut merupakan variabel laten yang dibangun dari konsep-konsep kognitif, afektif, dan psikomotorik yang selanjutnya dinyatakan sebagai variabel teramati, selanjutnya dalam pengukuran variabel tersebut akan melahirkan rubrik kognitif, rubrik afektif, dan rubrik psikomotor. Hal lain dalam pengukuran variabel laten yang juga sering dipermasalahkan pada pengembangan butir-butir instrumen penelitian dan evaluasi program pendidikan dengan adanya butir-butir yang bermakna negatif. Berdasarkan rasional dan fakta empirik saya berpendapat bahwa tidak semua variabel harus mengandung pertanyaan/pernyatan yang sifatnya negatif, perhatikan dulu konsep variabel dan tujuan instrumen tersebut. Naskah pidato saya ini telah diedit oleh Prof. Agung dan selanjutnya menyarangkan agar dimasukkan dalam sebuah Jurnal Pendidikan – Internasional, dengan Judul yang berbeda yang hanaya memuat sebagian kecil dari yang disajikan dalam disertasi. Dan dalam saran tersebut beliau menawarkan dengan judul “Pembentukan dan Manfaat Variabel Laten dalam Bidang Pendidikan”.

    Prof. Agung sumber inspirasiku, ada suatu peristiwa yang tidak bisa saya lupakan terhadap sosok seorang pembimbing yang mempunyai tanggung jawab penuh terhadap mahasiswa bimbingannya, peristiwa tersebut pada saat mempertahankan Disertasi saya di depan penguji tentang Skala model Likert dengan memakai skala genap, ada dua orang penguji saya yang menanyakan dan mengejar konsep genap tersebut. Pada saat itu saya memberikan beberapa argumen yang rasional, Prof. Agung degan pandangan mata yang tajam memberi sinyal kepada saya yang menandakan “EWAKO” (bahasa bugis) bahwa anda harus mempertahankan pendapat anda berdasarkan konsep-konsep yang rasional yang anda paparkan dalam tulisan Disertasi anda, Namun pada saat itu tidak berhenti disitu berlanjut dalam diskusi-diskui selanjutnya di luar, sehinga dengan tidak sengaja saya menemukan jawaban yang mendukung pendapat Prof. Agung di dalam buku Gregory Robert J., tentang konsep skala genap khususnya dalam validitas isi. Berdasarkan peristiwa tersebut saya terinspirasi menulis di salah satu jurnal/buletin tentang konsep tersebut. Dan sekarang ini mahasiswa di pascasarjana UNM banyak yang mengutip dan membutuhkan konsep tersebut.

    Pada kesempatan yang baik ini saya ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih saya kepada Prof. I Gusti Ngurah Agung, M.Sc., M.St., Ph.D. Berkat bimbingan yang saya telah peroleh dari beliau yang banyak mewarnai karya tulis yang selama ini saya hasilkan, dan semoga mendapatkan balasan yang berlipat ganda Amin.

    📃Tulisan bersumber: Bapak Prof. Ruslan (Dosen PEP PPS UNM Makassar)

    ✅Sumber Informasi : Grup WA Alumni PEP


    Related Posts

    Post a Comment for " PROF. AGUNG SUMBER INSPIRASIKU by PROF. RUSLAN"