Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Literasi Digital untuk Komunitas Belajar

    Literasi Digital untuk Komunitas Belajar

    Literasi Digital untuk Komunitas Belajar
    sumber photo: pusdatin kemdikbudristek

    Jakarta,30 Maret 2022. Salah satu masalah dalam sistem pendidikan nasional yang masih dihadapi hingga saat ini adalah akses terhadap pendidikan yang belum merata. Kondisi wilayah, perbedaan kondisi ekonomi, dan minimnya sarana prasarana merupakan beberapa indikasi belum meratanya akses pendidikan. Salah satu upaya pemerintah dalam mengatasi masalah tersebut adalah dengan memperkuat infrastruktur dan koneksi internet di berbagai daerah dengan kategori khusus. Contohnya adalah menggelar akses internet di daerah tertinggal sesuai Peraturan Presiden Nomor 63 tahun 2020 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2020-2024 yang mencakup 62 kabupaten di 11 provinsi.

    Pemberian layanan koneksi internet dan pemanfaatannya di daerah tertinggal menjadi tanggung jawab bersama, yang sejauh ini dilakukan secara sinergis oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Akses internet di bidang pendidikan menjadi salah satu upaya pemerataan dan kesetaraan bagi masyarakat untuk memperoleh pendidikan, bahan belajar yang berkualitas, serta sebagai enabler dan katalisator berbagai proses pendidikan lainnya

    Setelah terpenuhinya kebutuhan akses, maka selanjutnya dibutuhkan kompetensi SDM pendidikan dalam mengelola dan mendayagunakan teknologi untuk tetap membelajarkan peserta didik. Dalam rangka mempersiapkan SDM sesuai kebutuhan maka, Pusat data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbudristek berkolaborasi bersama BAKTI Kominfo menyelenggarakan Bimbingan Teknis Literasi Digital untuk Komunitas Belajar 28 - 31 Maret 2022 di Jakarta.


    170 guru dari seluruh Indonesia yang terdiri dari Duta Rumah Belajar dan Kapten Belajar.id mengikuti bimbingan teknis untuk meningkatkan pemahaman mengenai kebijakan terkait layanan akses internet untuk pendidikan di daerah tertinggal, kemampuan implementasi penggunaan platform digital untuk pendidikan dan mengetahui hasil identifikasi penerapan penerapan literasi dan cakap digital dalam proses pendidikan.

    Danny Januar Ismawan, Direktur Layanan TI untuk Masyarakat dan Pemerintah BAKTI Kominfo menyatakan bahwa tahun 2022 BAKTI Kominfo sedang mempersiapkan peluncuran Satelit Republik Indonesia (Satria) yang akan mampu menyediakan koneksi internet pita lebar untuk 150.000 titik. Setelah terkoneksi maka diperlukan utilisasi pemanfaatannya untuk pendidikan dalam mendukung e-learning & e-administrasi.

    Kapusdatin Kemendikbudristek, M. Hasan Chabibie menyatakan kesiapannya untuk mendukung program kerja BAKTI Kominfo. Karena dengan kolaborasi ini dapat mengakselerasi program kementerian salah satunya digitalisasi sekolah. Selain konten pembelajaran yang dimiliki kementerian juga SDM seperti guru yang tergabung dalam Duta Rumah Belajar serta Kapten belajar.id siap dilibatkan untuk mensukseskan program kolaborasi ini, karena DRB telah menjadi mitra Pusdatin dalam mensukseskan program Pusdatin dan kementerian selama ini ditambah dengan adanya kapten belajar.id saat ini akan menjadi nilai tambah tersendiri.

    Pada sesi materi Peran Pengembang Teknologi Pembelajaran dan Data Pendidikan dalam Penguatan Literasi Digital pada Ekosistem Satuan Pendidikan. Purwanto PTP Ahli Utama, Pusdatin, Kemendikbudristek mengajak seluruh Duta Rumah Belajar dan Kapten Belajar.id dapat berkolaborasi bersama Pengembang Teknologi Pembelajaran sebagai agen perubahan. Kita harus memahami permasalahan belajar, seperti sistem, suprasistem dan sub sistem, filosofi pendidikan, dan sebagainya. DRB dan kapten belajar.id harus menjadi garda terdepan dalam hal literasi digital, minimal kemampuan 4C (critical thinking, creativity, collaboration, dan communication).

    Sementara L. Manik, selaku Koordinator Data Pendidikan, Pusdatin, Kemendikbudristek mengajak pihak sekolah untuk memperbarui informasi di DAPODIK dan memastikan data setiap sekolah itu benar, seperti lokasi, sarana dan prasarana, semua akan dilihat dari data. Data yang dimasukan pihak sekolah harus sesuai dengan kondisi kenyataan yang ada di lapangan. Hal ini untuk menghindari kendala untuk administratif dan operasional sekolah.

    Usai menyimak Ferdinand Wadu He, guru SMAN 5 Kupang, yang merupakan DRB Provinsi Nusa Tenggara Timur menyatakan bahwa “Belajar tentang literasi digital seperti betapa pentingnya data dalam tujuan mencapai pemerataan pembangunan menjadikan saya lebih sadar tentang betapa powerfulnya data dalam kehidupan. Menjadi lebih paham tentang program yang ada di Pusdatin yang begitu bermanfaat bagi pendidikan di negeri ini, dan pastinya menjadi lebih semangat untuk berbagi dan giat dalam literasi digital.”

    Pada kesempatan lain dalam mengenal produk Layanan Pusdatin, para narasumber dari Pusdatin mengajak Para DRB dan Kapten Belajar.id yang merupakan Garda terdepan dalam melakukan inovasi pembelajaran untuk mewujudkan program kementerian yakni Merdeka Belajar. Sekaligus menjadi penjaga nyala api belajar dunia pendidikan di Indonesia, sehingga harapan menjadi agent of change untuk transformasi pendidikan Indonesia di era Education 4.0 dan Society 5.0 dapat terwujud.

    Guru yang terbaik adalah guru yang tidak pernah berhenti belajar dan berinovasi, dalam hal ini peran DRB dan Kapten Belajar.id juga menjadi penggerak Komunitas Pembelajar dengan semangat kolaborasi dan diversifikasi good practice berbasis kreativitas dan inovasi. Sehingga bagian penting dari kemitraan/partnership dengan semangat kolaborasi dan ekstensifikasi pelayanan bagi pendidik di seluruh negeri dapat terealisasi. Untuk mewujudkannya maka semua harus terbuka dan selalu adaptif terhadap pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran salah satunya memanfaatkan produk layanan Pusdatin dan juga kementerian seperti PembaTIK (Pembelajaran berbasis TIK), Sapa Rumbel, Platform Merdeka Mengajar, Platform Sumber Daya Sekolah (TanyaBOS, ARKAS, SIPLah), Akun Pembelajaran belajar.id dan KIHAJAR STEM.

    Menyikapinya Ferry Amos Slat, guru SMP Negeri 1 Ratahan, juga DRB provinsi Sulawesi Utara menyatakan bahwa “Bimtek Literasi Digital untuk Komunitas Belajar ini memberikan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman baru yang menambah kompetensi saya sebagai guru maupun pemimpin satuan pendidikan dalam pengembangan digitalisasi di sekolah saya serta menambah semangat untuk bisa berkolaborasi dan mengimbaskannya kepada guru-guru di daerah saya”.

    Senada dengan itu, DRB provinsi Kalimantan Timur, Bakrowi, guru SMP NASIONAL KPS BALIKPAPAN menguraikan bahwa bimtek ini “dapat menambah wawasan dan khasanah DRB/ Kapten dalam menjawab kendala-kendala di daerah/ lapangan”

    Rangkaian acara ditutup dengan melakukan kunjungan ke kantor Pusdatin Kemendikburistek di Ciputat, Tangerang Selatan untuk melihat langsung proses pembuatan konten di Portal Rumah Belajar dan melihat fasilitas dan proses penyiaran TV Edukasi dan Radio Suara Edukasi.

    Peserta kegiatan bimtek Asrin Lisse, DRB Sulawesi Utara, guru dari SMP Negeri 1 Manado. Mengungkapkan bahwa rangkaian “Kegiatan Bimbingan Teknis Literasi Digital untuk Komunitas Belajar telah menumbuhkan semangat baru untuk tetap menjaga nyala api semangat digitalisasi pendidikan”.

    Senada dengan itu, Fitria Yunita, guru SMP Negeri 1 Muara Teweh, Kalimantan Tengah menambahkan bahwa “Kegiatan ini membuka wawasan saya tentang literasi digital, berinteraksi dengan guru hebat senusantara, serta diskusi tentang praktik baik”.

    -Selesai -

    Dokumentasi kegiatan


    Pusdatin Kemendikbudristek

    ✅sumber informasi utama : Pusdatin Kemendikbudristek

    Related Posts

    Post a Comment for "Literasi Digital untuk Komunitas Belajar"