Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

YUK MENGENAL LEBIH DEKAT 5 (FIVE) terbaik CDRB Prov. SULAWESI BARAT TAHUN 2020

     Yuk mengenal 5 (five) terbaik CDRB Prov. SULAWESI BARAT 

    👨 ANDI JAYA MULYADI

    Photo: Andi Jaya Mulyadi


    👩 HASANIAH 



    Photo: Hasaniah
    Assalamu Alaikum Wr. Wb…..
    Saya sangat tertarik dengan hal yang berhubungan dengan teknologi , saya sangat ingin mahir dibidang tersebut namun karena kesibukan, saya tidak mempunyai waktu untuk belajar memanfaatkan teknologi dengan baik.
    Pertama kali saya melihat pengumuman tentang pelaksanaan pelatahin guru pembatik yang diedarkan oleh Disdikbud di kabupaten saya, saya sangat tertarik untuk mengikuti pelatihan tersebut, dimana pelatihannya dilakukan secara daring karena Pandemi. Saya merasa bahwa ini adalah kesempatan emas buat saya untuk belajar dan mengembangkan kompetensi saya sebagai pendidik terutama dalam hal pemanfaatn TIK dalam proses pembelajaran saya di kelas. Di pelatihan ini saya mendapat banyak pengetahuan tentang inovasi pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi seperti membuat video pembelajaran, pembuatan blog dan pemanfaatan portal rumah belajar.
    Dan saya merasa tidak percaya, bahwa saya bisa sampai pada level ke empat dan selangkah lagi menjadi Duta Rumah Belajar. Saya tau bahwa untuk menjadi Duta Rumah Belajar bukanlah hal yang mudah dan ini merupakan amanah yang sangat luar biasa dari Kemendikbud kepada kami guru-guru yang ada diseluruh Indonesia, namun saya optimis bahwa saya layak menjadi Duta Rumah Belajar karena saya memiliki kompetensi yang baik dalam Pemanfaatan TIK dan saya akan melakukan hal yang terbaik untuk dapat menjadi Duta Rumah Belajar karena menjadi yang terbaik diantara yang terbaik adalah pencapaian yang sangat luar biasa dan kedepan semoga saya dapat menjadi perwakilan dari Kemendikbud untuk berbagi kepada rekan-rekan seprofesi saya untuk mengembangkan kompetensi kami dibidang TIK untuk memasuki era industi 4.0 dan membumikan Portal Rumah Belajar khususnya di provinsi saya. Wassalam.

    👨ABD. MUJID


    Photo: Abd. Mujid
    Mengapa Ikut PembaTIK dan Pemilihan Duta Rumah Belajar
    Sebagai seorang muslim dalam satu hadist Nabi Muhammad SAW dikatakan “Manusia terbaik adalah manusia yang paling bermanfaat kepada orang lain”. Kegiatan PembaTIK level 4 ini merupakan kegiatan dengan tujuan untuk mencapai kompetensi dengan standar UNESCO. Empat level itu adalah literasi, implementasi, kreasi dan berbagi. Semua tingkatan ini merupakan tingkatan yang saling terkait dan menjadi pondasi level selanjutnya. Literasi adalah dasar dari segalanya, pengetahuan akan didapatkan di awal melalui literasi. Penguasaan terhadap literasi ini akan memudahkan kita sampai pada level implementasi. Implementasi disini adalah penerapan dari apa yang telah dikuasai sebelumnya. Implementasi memungkinkan kita menerapkan pengetahuan secara standar. Penerapan ini adalah untuk diri sendiri dulu. Penguasaan terhadap level implementasi ini merupakan pengantar terhadap level selanjutnya. Ketika dua level awal itu terselesaikan dengan baik, maka sampailah pada level selanjutnya yaitu kreasi.
    Pada level kreasi adalah level dimana peserta melakukan kreasi untuk menghasilkan karya yang berupa media pembelajaran baik itu video ataupun multimedia pembelajaran interaktif. Kreasi ada wujud dari peningkatan kompetensi implementasi dari yang sebelumnya hanya menerapkan pada level ini selanjutnya adalah berkreasi dengan menghasilkan sebuah karya yang bisa digunakan dalam pembelajaran. Level ini adalah motivasi untuk menunjukkan kemampuan menerapkan atau menuangkan ide menjadi bentuk nyata.
    Selanjutnya adalah level 4 atau level berbagi merupakan level tertinggi pada kegiatan PembaTIK 2020. Pada level ini diharapkan Ketika literasi, implementasi, dan kreasi sudah dikuasai maka selanjutnya adalah menularkannya kepada orang lain. Berbagi ini bukan sekedar menyelesaikan tugas semata tetapi lebih kepada passion seseorang. Pada level ini kualitas dari keseluruhan level itu diuji apakah kompetensi berbagi ini bisa dimiliki oleh semua peserta.
    Kembali ke awal tulisan di atas, motivasi untuk mengikuti PembaTIK dan seleksi DRB ini sesungguhnya intinya ada pada level 4 ini yaitu level berbagi. Level berbagi ini secara pribadi penulis bukanlah baru pertama kali ini. Aktif pada berbagai kegiatan baik sebagai peserta maupun narasumber landasan niatnya adalah belajar kemudian berbagi. Teringat pesan dosen Ketika kuliah s1 dulu yaitu belajar yang baik itu adalah mengajarkannya ke orang lain. Sampai hari ini itulah yang tertanam dan kegiatan PembaTIK dan DRB ini sesuai dengan apa yang saya yakini selama ini. Sadar betul bahwa peserta atau penulis bukanlah seorang ahli, tetapi berbagi ini bukan tentang besarnya ilmu yang dikuasai tapi tentang kebermanfaatannya bagi khalayak luas. Kalimat bijak “mungkin remeh bagi kita tapi bisa jadi merupakan hal luar biasa bagi orang lain” ini juga yang menginspirasi bahwa berbagi itu bukan semata tentang besar serta ilmu apa, tetapi Ketika ilmu itu adalah sesuatu yang bermanfaat sedikit juga tidak apa-apa.
    Kesimpulan dari semua itu Kembali kepada Hadist di atas “Manusia terbaik adalah manusia yang paling bermanfaat bagi orang lain” . Serta tidak menyimpan ilmu untuk dirinya sendiri , karena salah satu teman yang akan menemani manusia dari hidup sampai ia meninggal salah satunya adalah “Ilmu yang bermanfaat”.

    👩 ASJMUNI

    Abd. Mujid
    Photo: Asjmuni
    Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
    Nama saya Asjmuni, lebih akrab disapa Uny. Saya lahir dari keluarga yang sederhana, dari pasangan Bapak Muh. Zain Hamusta dan Ibu Hj. Munawarah, lahir di Tanah Mandar ( Majene ) pada tanggal 26 Juli 1981. Tumbuh ditengah-tengah saudara yang semuanya laki-laki menjadikan saya perempuan yang tangguh, mandiri, dan penuh semangat.
    Dari Majene, saya pun berpindah ke Mamuju, disinilah saya mengeyam pendidikan mulai dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas, kemudian melanjutkan ke Perguruan Tinggi yang terkenal di Indonesia Timur, yaitu Universitas Hasanuddin, Fakultas MIPA, Jurusan Biologi. Tahun 2009 mencoba keberuntungan dengan mengikuti seleksi CPNS dan Alhamdulillah lulus dengan nilai tertinggi, akhirnya saya pun menjadi seorang Tenaga Pendidik dari tahun 2010 hingga saat ini.
    Menjadi Duta Rumah Belajar bukanlah tujuan utama saya mengikuti program pembelajaran berbasis TIK, tetapi untuk meningkatkan kompetensi khususnya dalam penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi, agar saya bisa menciptakan pembelajaran yang inovatif. Saya merupakan seseorang yang memiliki keinginan kuat untuk terus belajar dan belajar, karena sejatinya hidup adalah belajar, dengan banyak belajar hidup akan menjadi lebih baik lagi.
    Selain itu dengan mengikuti kegiatan pembaTIK mulai dari level literasi sampai level berbagi, saya bisa mengenal dan bersilaturrahmi dengan Bapak dan Ibu Guru hebat dari berbagai Provinsi yang ada di Indonesia. Namun jika saya diberikan kesempatan untuk menjadi DRB 2020 maka saya akan terus meningkatkan kompetensi dan terus mengsosialisasikan dan mengajak semua stakeholder pendidikan untuk memanfaatkan Portal Rumah Belajar.
    Semoga Allah SWT memberikan Rahmat dan KaruniaNya
    Merdeka Belajar
    Rumah Belajar Portalnya
    Maju Indonesia

    👩 KARMILA



    Photo: Karmila
    Duta Rumah Belajar
    Inspirator & Motivator Abad 21
    Essai ini saya tulis sebagai syarat dan tagihan tugas pelatihan PembaTIK level 4 2020 “Berbagi TIK”. Nama saya Karmila. Saya berasal dari Majene, Sulawesi Barat. Saya adalah guru IPA di SMP Negeri 3 Rujukan Majene dan SRB Sulawesi Barat tahun 2020.
    Abad 21 adalah abad kemajuan Teknologi. Perkembangan Ilmu Pengetahuan saat ini tidak lagi dapat dielakkan. Pesatnya kemajuan teknologi dan informasi telah menjalar di berbagai bidang kehidupan, tak terkecuali dalam bidang pendidikan. Peranan guru atau pendidik sangat menentukan maju tidaknya pendidikan di negara tercinta kita yaitu Indonesia. Untuk mengimbangi perkembangan tersebut, maka pendidik dan peserta didik dituntut untuk memiliki kemampuan yang maksimal serta berbagai kecakapan Abad 21.
    Dengan dasar tersebut, maka saya sebagai seorang pendidik merasa harus membenahi diri. Bagaimana mungkin saya yang notabene adalah pendidik mampu melakukan pembelajaran secara biasa di jaman perkembangan IPTEK yang luar biasa ini?. Pertanyaan tersebut terlontar di hati dan mendorong saya untuk harus mengembangkan pengetahuan dan menambah wawasan saya terutama dalam bidang TIK. Selain itu, saya juga memiliki pandangan bahwa seorang guru itu, harus kreatif dan inovatif agar para peserta didiknya termotivasi dan nyaman untuk belajar. Masa depan bangsa ditentukan oleh generasi muda, maka tugas guru adalah memberikan bimbingan dan pengetahuan kepada mereka agar menjadi generasi yang unggul dan berkarakter.
    Sejak tahun 2018 saya mendapatkan informasi tentang Pelatihan PembaTIK yang diselenggarakan oleh Pusdatin. Pada waktu itu sayapun ikut dan hanya sampai di level 2. Dari sanalah saya juga mengenal portal Rumah belajar Kemdikbud.
    Pada tahun 2019, saya tidak ikut karena ada bebera pa kegiatan sekolah yang bersamaan. Barulah pada tahun 2020 saya kembali mengikuti kegiatan pelatihan PembaTIK, dan alhamdulillah bisa lolos sampai pada Level 4.
    Kegiatan pelatihan PembaTIK yang telah saya ikuti selama ini sangat bermanfaat. banyak sekali ilmu dan pengetahuan baru yang saya dapatkan dan hal itu mampu merubah pandangan saya, bahwa pendidik itu selain harus kreatif dan inovatif, pendidik juga harus bisa menginspirasi banyak orang. Hal itulah yang saya lihat pada para instruktur dari Pusdatin Kemdikbud dan teman-teman Duta Rumah Belajar 2018 dan duta Rumah Belajar 2019. Kemampuan mereka yang luar biasa, tercermin dalam setiap kegiatan pembaTIK level 1, 2, 3, dan 4. Mereka telah berbagi banyak hal kepada kami. Segala yang mereka lakukan saat ini, sangat menyentuh jiwa saya untuk ikut dalam Pemilihan Duta Rumah Belajar 2020.
    Harapan saya apabila menjadi Duta Rumah Belajar kelak, bisa seperti para pendahulu kami para DRB 2018 & 2019, kreatif, inovatif, dapat memotivasi dan menginspirasi banyak orang terutama kepada peserta didik, rekan-rekan sejawat dan mereka yang menggeluti bidang pendidikan.
    “ Hidupnya Pemuda itu dengan ilmu dan taqwa, jika keduanya tidak ada, maka keberadaannya tidak dianggap ada” ( Imam Syafi’i)
    Tautan lengkapnya bisa dilihat pada link berikut:





    Related Posts

    Post a Comment for "YUK MENGENAL LEBIH DEKAT 5 (FIVE) terbaik CDRB Prov. SULAWESI BARAT TAHUN 2020"